Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan.
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi, sebagai berikut :
- Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang. Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan yang telah dibuat sebelumnya .
- Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran. Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang diperkirakan dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari terjadinya kondisi stock out, yaitu : => Perusahaan mengalami opportunity lost dari penjualan yang seharusnya dapat dilayani jika perusahaan memiliki persediaan barang jadi yang cukup. => Pelanggan beralih ke pesaing yang membuat perusahaan kehilangan sumber pendapatan dimasa depan. Oleh karena itu, jika perusahaan memperkirakan akan menyimpan persediaan barang jadi di akhir periode anggaran, maka nilainya harus diestimasi dan dimasukkan dalam perhitungan anggaran produksi.
- Estimasi jumlah persediaan barang jadi di awal periode anggaran. Jumlah persediaan barang jadi yang diestimasi di awal periode adalah estimasi persediaan barang jadi yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah estimasi jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi telah diperoleh datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang rencananya akan diproduksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dengan persediaan awal barang jadi.
Format yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran produksi :
Contoh :
Penjualan dan Persediaan Boneka Unyil
No Keterangan Jumlah
1 Penjualan 8.000
2 Persediaan akhir 2.000
3 Persediaan awal 1.000
Menyusun format anggaran produksi sebagai berikut :
Anggaran Produksi
PT. Sehati Indah
untuk Periode....
Nama Produk : Boneka Unyil
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 2.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Kebijakan Tingkat Produksi
Ada dua kebijakan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, yaitu kebijakan stabilisasi tingkat produksi dan stabilisasi tingkat persediaan.
- Kebijakan Stabilisasi Tingkat Produksi
Dalam menyusun anggaran produksi untuk periode anggaran lebih dari satubulan, perusahaan sering kali ingin memiliki jumlah produksi yang sama untuk setiap bulannya. pertimbangannya adalah :
- Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap bulannya
- Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi tiap bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan
- Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap bulannya
Kebijakan untuk berproduksi pada tingkat produksi yang sama setiap bulannya dalam 1 tahun ini disebut dengan "Kebijakan Stabilisasi Produksi".
- Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan
Berbeda dengan kebijakan stabilisasi produksi yang menginginkan tingkat produksi barang jadi yang sama untuk setiap periodenya. Kebijakan stabilisasi persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang tercakup dalam anggaran. Kebijakan stabilisasi tingkat persediaan juga menjamin bahwa kenaikan atau penurunan persediaan terjadi secara bertahap dalam setiap periode. Perusahaan yang memiliki ruang penyimpanan persediaan yang terbatas atau menghadapi biaya sewa gudang yang tinggi cocok untuk menerapkan kebijakan ini.